aiwantobehepi

BAB I

RAY VS SHILLA

Siapa bilang kalau punya saudara kembar itu enak? kalau pertanyaan itu dipertanyakan untukku, dengan semangat empat lima dan tanpa berpikir dua kali aku akan berkata dan berteriak kalau PUNYA SAUDARA KEMBAR ITU GAK ENAK..!!!.  Sama sekali tidak enak.   Kenapa aku ngomong gitu? Aku bukan mengada-ngada atau bukan seorang aktifis anti anak kembar (emang ada ya aktifis anti anak kembar didunia? Kalau memang ada aku benar-benar berniat masuk dan bergabung didalamnya. Whateverlah..itu nggak penting saat ini).  

Kenapa aku bisa begitu percaya diri mengatakan kalau mempunyai saudara kembar itu bukan ide yang baik? Itu karena aku memang benar-benar mengalaminya sendiri. Kalau kalian menjadi aku, kalian juga akan memiliki perasaan dan pendapat yang sama denganku. Aku mempunyai saudara kembar yang hanya berbeda dua jam dariku. Walau hanya beda dua jam, bila menceritakan tentangperbedaan antara aku dan dia bisa menghabiskan waktu dua hari dua malam. Terkadang aku juga tidak percaya kalau kami saudara kembar. Kami adalah saudara kembar yang paling tidak mirip di dunia ini.

Baca entri selengkapnya »

 baca part I di https://aiwantobehepi.wordpress.com/2014/03/27/aozora-langit-biru-part-i/#more-1168

“Kita makan siang dulu. Aku lapar”

 Aku hanya mengangguk saat Yogi mengaakku masuk kedalam salah satu restoran favorit kami. Yogi segera memesan makanan untuk kami berdua.

 “Hari ini aku yang traktir” ujar Yogi sambil menyerahkan daftar menu padaku. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Memangnya kapan dia tidak mentraktirku? Dia tidak pernah mengizinkanku membayar sendiri makananku. Sedari dulu dia selalu mengeluarkan uangnya untuk membeli semua keperluanku. Aku tidak pernah menolaknya karena toh uang yang ada ditanganku juga bukan uangku. Semua uang itu milik tante Vina. Tidak ada bedanya.

“Aku nggak akan menolaknya” ujarku sambil menatap daftar menu yang ada. Mencoba memilih makanan yang ingin kumakan siang ini. Aku langsung memutuskan untuk memesan semangkuk mie udon seafood dan segelas lemon tea.

“Habis ini kamu temani aku nonton yah

Baca entri selengkapnya »

Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 14 Februari 2023, saya ingin mengambil surat sertifikat rumah yang masih tertahan di BTN Pemuda-Medan Sumatera Utara. Sebagai informasi, domisili saya di Tapanuli Tengah, melakukan akad kredit di Bank BTN Sibolga dan melakukan pelunasan 3 tahun yang lalu juga di Bank BTN Sibolga. Awalnya sih, saya pikir saat saya lunasi, saya tinggal menerima sertifkat rumah yang dijanjikan. Tapi ternyataaa…..sertifikatnya harus diambil di Bank BTN Medan yang jaraknya lumayan jauh dari tempat saya tinggal.

Mengingat pandemi dan jarak yang cukup jauh membuat saya “lupa” atau mungkin “pura-pura lupa” untuk menjemput sertifikat rumah saya. Belum lagi bayangan akan dikenakannya denda pinalti penitipan dokumen yang membuat saya semakin malas mengambil dokumen tesebut. Saya pernah baca internet lupa diblog mana katanya penitipan dokumen di BTN kena biaya penitipan Rp.500.000/bulan.

Saya benar-benar ingin mengambil sertifkat saya yang sudah bertahun di bank BTN walaupun jujur, saat itu saya tidak pegang uang lebih. Saya pikir saat itu udah deh tanya aja dulu, kalau memang nanti ada denda saya jujur aja gak punya uang dan coba melakukan nego dengan bank nya. Bayangin aja Rp.500.000 x 12 bulan x 3 tahun.. Duit dari mana????

Tapi gak tau deh, dapat ilham dari mana, Jadi saya langsung atur waktu ke Medan dan langsung datang sendiri ke Bank BTN Pemuda-Medan . Sampai di Bank, saya langsung ditanyakan maksud tujuan saya datang oleh satpam dan langsung ditanya apakah saya membawa bukti lunas, dan saya jawab iya. Satpam langsung mengarahkan saya menuju basement dan langsung antri menemui customer service khusus KPR.

Sesampainnya dibasement, saya langsung menyampaikan maksud tujuan saya kepada Satpam yang menjaga basement. Saat tau dokumen saya sudah 3 tahun tidak diambil, dia langsung meminta bukti lunas saya dan membawanya masuk kedalam. Beliau menanyakan kenapa saya lama mengambil dokumen, saya jawab aja lagi covid dan tidak berani keluar rumah. Dia hanya bilang, “bentar ya bu..saya tanyakan dulu apakah dokumennya boleh diambil atau harus menunggu”.

Kebetulan saya datangnya agak siang, dan gak tau kenapa..apa memang saya lagi beruntung, atau memang customer khusus KPR ini tidak banyak, yang pasti antrian siang itu juga tidak terlalu padat. cukup menunggu 5 menit, saya langsung diarahkan menuju customer service yang sangat ramah. kebetulan saya lupa namanya siapa. CS Bank BTN langsung mengembalikan bukti lunas saya, dan meminta saya untuk kembali besok dipukul yang sama karena dokumennya akan disiapkan besok. Syaratnya hanya membawa bukti lunas, KTP, materai 10.000 3(tiga lembar) dan biaya penerbitan surat Roya sebesar Rp. 350.000,-

Kaget doooong….

Saya pikir, saya akan diminta membayar denda karena terlambat 3 (tiga) tahun sejak pelunasan KPR saya lakukan. ternyata tidak saudara-saudara. Saya tidak bayar denda sama sekali. Alhamdulillah…… ternyata benar, malu bertanya sesat dijalan. Coba aja saya tetap ketakutan karena membayangkan denda yang harus saya bayar, mungkin aja lama-lama sertifkat saya bisa tercecer di bank BTN dan dimakan rayap. yang rugi siapa dong? Ya sayalah!!!!! #canda

Besoknya saya datang kembali ke bank BTN dan menemui customer service yang kemaren berjanji dengan membawa seluruh persyaratan yang diminta. Sat set set.. tidak sampai 5 menit seluruh dokumen saya terima dan saya diminta berfoto sebagai bukti sah kalau sertifikat telah saya ambil di tanggal tersebut. Customer service juga menjelaskan dokumen-dokumen yang saya terima selain Sertifikat Rumah, salah satu diantaranya adalah surat pengantar roya untuk diurus di BPN (badan Pertanahan Nasional) di Kabupaten Tapanuli Tengah (tempat saya tinggal).

Awalnya saya ngah ngoh aja gk ngerti, dan dengan sabarnya, mas customer service menjelaskan kepada saya tentang roya ini. Roya adalah pencoretan pada buku tanah Hak Tanggungan karena hak tanggungan telah hapus. Jadi, maksudnya.. sertifikat ini tidak bisa kita klaim menjadi milik kita dan kita agunkan untuk pinjaman lain selama Surat Roya ini belum kita urus di BPN. Menurut mas CS sih, ini gak ada waktu expired nya dan bisa diurus saat saya senggang. Cuma ya itu tadi.. kagak bisa ngutang ke Bank manapun, karena Rumah Saya masih tercatat belum lunas dan menjadi jaminan di BTN.

Tapi berhubung saya masih belum dapat ilham dan mood untuk ngurus roya, alhsil sampai hari ini Roya saya belum dihapus. Biarin aja deh, itung-itung sebagai alasan agar saya gak kredit lagi.. kapok euy… gaji pas-pasan sok2an kredit KPR.. hehhehe

Semoga info ini bermanfaat ya teman-teman. Semoga kita diberi keluasan rejeki untuk segera melunasi utang-utang kita semua. Aamiin..

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:

  • In: Uncategorized
  • Komentar Dinonaktifkan pada Diproteksi: ALL ABOUT MY HUBBY..

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:

19 week….

Rasanya antara percaya dan gak percaya. Rasanya masih suka lupa kalau ada makhluk hidup yang kini bersemayam dalam tubuhku. Selalu suka seenaknya, dan menyesal tidak peka tentang kehadirannya. Perut makin membuncit, seolah pertanda untuk mengingatkanku tentang kehadirannya. Gerakan-gerakan kecil mulai terasa  menggelitik, memberi sensasi yang tak terungkapkan. Senang, Khawatir, Deg-Degan, Tidak sabar, dan takut bercampur menjadi satu.

Hari hari mulai berlalu perlahan. Rasanya ingin secepatnya bertemu dengannya. Melihat wajahnya  dan memastikan aku tidak berbuat sesuatu yang membahayakan dirinya. Menyaksikan keajaiban terbesar dari yang Maha Kuasa, ada nyawa dalam nyawa.

 Nyawa dalam nyawa… Dia masih belum ingin menunjukkan wujudnya. Masih ingin bersembunyi dalam terkaan dan teka -teki orang-orang. Tidak peduli dia perempuan atau lelaki, yang pasti aku sangat menantikan kehadirannya. Berharap tidak terjadi sesuatu yang membahayan yang bisa merengut nyawa kecil  itu. Karena aku sangat menginginkannya… Sangat menantikannya dan berharap Tuhan benar-benar memberiku kebahagian terbesar itu nantinya.

Ada nyawa dalam nyawa… Ah, rasanya masih tidak percaya. Selalu menantikan tendangan-tendangan kecil itu. Selalu menantikan gerakan-gerakan halus itu. Selalu merindukannya, Selalu menantikannya setiap saat.

Rasanya tidak mudah memilikinya. Begitu banyak kelalaian yang kuberikan untuknya. Membiarkannya terjatuh, membiarkannya merasakan batuk berminggu dan membiarkannya sakit karena demam tinggi yang kuderita. Sampai-sampai aku berfikir telah kehilangan nyawa kecil itu kala dia enggan menunjukkan detak jantungnya pada siapapun. Dunia terasa runtuh. Aku terdiam, dokter terdiam, semua terdiam. Nyawaku nyaris melayang.

Tapi siapa yang memberi nyawa? Dia Tuhan yang Maha Kuasa, tanpa kutahu nyawa itu kembali perlahan…dia bertahan dan masih ingin berjuang denganku. Tak kuasa  menahan tangis haru, tak terbendung bahagia yang datang. Keajaiban benar-benar datang dan memberi harapan kembali.

Nyawa dalam nyawa…teruslah bernyawa. Teruslah bertahan…Teruslah kuat hingga  waktunya kau menatap dunia nantinya. Bertahanlah didalam sana dengan segala kekurangan ibumu ini. Karena sungguh, kami benar-benar menantikan kedatanganmu kedunia ini bulan enam  nanti. Bertahanlah sayang….. Karena kami semua mencintaimu.

Statistik Blog

  • 669.801 hit

Tulisan Lainnya

Follow aiwantobehepi on WordPress.com